Selasa, 20 Oktober 2015

Sistem Kekerabatan Masyarakat Nias

Suku Nias mengikuti hubungan kekerabatan melalui anak laki laki, anak laki laki maupun perempuan mengikuti garis keturunan ayahnya dan marganya juga pasti mengikuti ayahnya. Marga dalam bahasa nias yaitu "Marga". Marga dapat kita samakan dengan marga bagi suku Batak. Fungsi mado adalah untuk mengurus pembatasan jodoh dalam perkawinan. Dengan Tujuan mencegah perkawinan sedarah.

Kelompok kekerabatan orang Nias terkecil adalah sangambatö yaitu keluarga batih, tetapi kelompok yang penting adalah sangambatö sebua, yakni keluarga besar virilokal yang terdiri dari keluarga batih senior ditambah lagi dengan keluarga batih putra-putranya yang tinggal serumah, sehingga berupa sebuah rumah tangga  dan satu kesatuan ekonomis. Gabungan–gabungan dari sangambatö sebua dari satu leluhur disebut Mado (Marga).

Saudara sepupu tingkat kedua disebut Huwa dan saudara-saudara tingkat seterusnya disebut banua. Dari kelompok kekerabatan banua yang menerima hak dalam upacara-upacara adat ialah Salawa dan stafnya. Selain dari kelompok kekerabatan diatas, masih ada satu kelompok kekerabatan dari pihak suami yaitu kelompok-kelompok saudara perempuan yang sudah kawin beserta keluarga mereka masing-masing, yang disebut fadono atau ono alawe, termasuk keluarga yang mengawini anaknya perempuan.

Fungsi dari fadono berbeda dengan Iwa, Huwa dan Banua. Kelompok kekerabatan ini merupakan pekerja dalam upacara yang dilaksanakan olehsangambatö tadi. Itulah sebabnya dalam pembagian urakha yang menjadi bagian mereka adalah tangan/kedua kaki sebelah muka sebagai lambang kecekatan.

Keluarga dari pihak istri merupakan suatu kelompok kekerabatan yang disebut uwu. Jadi dari merekalah sumber hidup anak-anak sangambatö itu, hal inilah yang menjadikan derajat uwu lebih tinggi kedudukannya dari semua kelompok kekerabatan tadi dan selalu mendapat penghormatan yang tertinggi dari ngambatö tersebut. Selain itu keluarga yang memberi istri bagi anak laki-laki sangambatö merupakan satu kekerabatan yang disebut sitenga bö’ö. Kelompok ini diundang apabila sangambatö mengawinkan anaknya, mengaadakan pesta kematian atau pesta adat lainnya.

Sopan santun kekerabatan orang Nias sangat di junjung tinggi sekali, misalnya Penghormatan  diantara anggota kerabat, orang lain atau tamu  haruslah memberi salam yakni ya’ahowu disusul dengan penyuguhan afo disusul dengan menyediakan minuman dan makanan. Kata ya’ahowu di pergunakan saat bertemu dengan siapa saja yang berasal dari Nias.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar