Selasa, 20 Oktober 2015

Budaya budaya yang ada di Nias

TARI PERANG (FOLUAYA)

statik.tempo.co

Tari Perang ini juga digunakan waktu perang suku dan waktu masa penjajahan di Indonesia. Tari Perang atau Foluaya merupakan lambang kesatria para pemuda di desa – desa di Nias, untuk melindungi desa dari ancaman musuh, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan ronda atau siskamling. Pada saat ronda itu jika ada aba-aba bahwa desa telah diserang oleh musuh maka seluruh prajurit berhimpun untuk menyerang musuh. Hal ini sudah tidak dilakukan lagi karna sudah tidak ada lagi perang suku di Nias. Sekarang Tari Perang ini hanya dijumpai pada saat acara acara terntu. misalnya : pesta pernikanan, dan pergelaran budaya.


TARI BURUNG(TARI MOYO)

     tari_moyo_130      

Berbeda dengan Tari Perang, Tari Moyo atau disebut juga dengan tari Elang yang terus mengepakkan sayapnya dengan lembut tanpa mengenal lelah bagai Burung Elang yang lagi terbang, menaklukkan sesuatu yang bermakna bagi sesamanya dan dirinya sendiri. Tarian ini melambangkan keuletan dan semangat secara bersama dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Tari Moyo ini kadang dilaksanakan setelah atau sebelum acara atau perayaan – perayaan atas hari tertentu, bahkan untuk menyambut tamu di Nias sendiri. Dan Tari Moyo juga selalu diperkenalkan dengan anak anak muda, dengan maksud Tari Moyo selalu di lestarikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar