Selasa, 20 Oktober 2015

Batu Megalitik Di Nias




Asal Mula Batu Megalitik di nias merupakan peninggalan budaya zaman batu. batu batu itu kebanyakan di Kecamatan Lahusa dan Kecamatan Gomo, tetapi di daerah lain di Nias ada beberapa Batu Megalitik
Batu Megalitik itu dulu di anut sebagai kepercayaan orang Nias sebelum terjadi pertobatan dimana sekarang semua orang Nias mempercayai Tuhan yang Maha Esa.

Pada kegiatan pemujaan mereka mempersembahkan berbagai be’elo (persembahan) kepada Dewa Lowalangi yang direfleksikan melalui sebuah patung dengan harapan agar mereka hidup dengan tentram dan sejahtera serta mendapat perlindungan dari malapetaka dan bencana. Kegiatan pemujaan pada arwah nenek moyang merupakan suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat Nias Selatan. Ke giatan tersebut dilaksanakan sebagai tanda pengejawantahan sekaligus penghormatan terhadap orangtua mereka yang telah meninggal dunia, serta juga kegiatan pemujaan kepada dewa agar mereka mendapat perlindungan serta terhindar dari segala malapetaka, bencana, wabah penyakit, kutukan bahkan kematian. Kegiatan pemujaan dapat juga mengandung makna sebagai alat control sosial bagi masyarakat Nias, khususnya Nias Selatan.

Peninggalan yang menyerupai bangunan monumental hasil kebudayaan Megalitik tersebut memiliki arti simbol tersendiri yang erat kaitannya dengan usaha para pemimpin dan ketua adat setempat dalam menjada harkat dan martabat kaumnnya. Menurut kepercayaan mereka, bahwa arwah nenek moyang mereka yang telah meninggal dunia masih tetap hidup meskipun di dunia yang berbeda yakni di dunia arwah. Arwah nenek moyang dipercaya masih mengawasi bahkan memberi petunjuk ataupun teguran pada keturunannya. Oleh karena itu pula mereka juga meyakini bahwa unsur-unsur kehidupan mereka sehari-hari masih tetap dipengaruhi oleh arwah nenek moyang mereka tersebut. Mereka juga bahkan menganggap bahwa kesehatan, keamananan, kesejahteraan, kesuburan dan lain-lain sangat ditentukan oleh bagaimana mereka memperlakukan ataupun menghormati arwah nenek moyang mereka. Apabila mereka memperlakukan arwah nenek moyang dengan baik, seperti dengan mengadakan rutinitas pemujaan, maka mereka akan memperoleh perlindungan seperti yang mereka harapkan. Perlakuan baik terhadap arwah nenek moyang tidak semata-mata melalui kegiatan pemujaan ataupun persembahan. Menjalankan unsurunsur kehidupan dalam garis nilai-nilai yang telah dilaksanakan sejak masa arwah nenek moyang tersebut hidup, juga merupakan wujud penghormatan.

Sistem Kekerabatan Masyarakat Nias

Suku Nias mengikuti hubungan kekerabatan melalui anak laki laki, anak laki laki maupun perempuan mengikuti garis keturunan ayahnya dan marganya juga pasti mengikuti ayahnya. Marga dalam bahasa nias yaitu "Marga". Marga dapat kita samakan dengan marga bagi suku Batak. Fungsi mado adalah untuk mengurus pembatasan jodoh dalam perkawinan. Dengan Tujuan mencegah perkawinan sedarah.

Kelompok kekerabatan orang Nias terkecil adalah sangambatö yaitu keluarga batih, tetapi kelompok yang penting adalah sangambatö sebua, yakni keluarga besar virilokal yang terdiri dari keluarga batih senior ditambah lagi dengan keluarga batih putra-putranya yang tinggal serumah, sehingga berupa sebuah rumah tangga  dan satu kesatuan ekonomis. Gabungan–gabungan dari sangambatö sebua dari satu leluhur disebut Mado (Marga).

Saudara sepupu tingkat kedua disebut Huwa dan saudara-saudara tingkat seterusnya disebut banua. Dari kelompok kekerabatan banua yang menerima hak dalam upacara-upacara adat ialah Salawa dan stafnya. Selain dari kelompok kekerabatan diatas, masih ada satu kelompok kekerabatan dari pihak suami yaitu kelompok-kelompok saudara perempuan yang sudah kawin beserta keluarga mereka masing-masing, yang disebut fadono atau ono alawe, termasuk keluarga yang mengawini anaknya perempuan.

Fungsi dari fadono berbeda dengan Iwa, Huwa dan Banua. Kelompok kekerabatan ini merupakan pekerja dalam upacara yang dilaksanakan olehsangambatö tadi. Itulah sebabnya dalam pembagian urakha yang menjadi bagian mereka adalah tangan/kedua kaki sebelah muka sebagai lambang kecekatan.

Keluarga dari pihak istri merupakan suatu kelompok kekerabatan yang disebut uwu. Jadi dari merekalah sumber hidup anak-anak sangambatö itu, hal inilah yang menjadikan derajat uwu lebih tinggi kedudukannya dari semua kelompok kekerabatan tadi dan selalu mendapat penghormatan yang tertinggi dari ngambatö tersebut. Selain itu keluarga yang memberi istri bagi anak laki-laki sangambatö merupakan satu kekerabatan yang disebut sitenga bö’ö. Kelompok ini diundang apabila sangambatö mengawinkan anaknya, mengaadakan pesta kematian atau pesta adat lainnya.

Sopan santun kekerabatan orang Nias sangat di junjung tinggi sekali, misalnya Penghormatan  diantara anggota kerabat, orang lain atau tamu  haruslah memberi salam yakni ya’ahowu disusul dengan penyuguhan afo disusul dengan menyediakan minuman dan makanan. Kata ya’ahowu di pergunakan saat bertemu dengan siapa saja yang berasal dari Nias.

Kepercayaan yang dianut oleh Suku Nias

Zaman dulu, sebelum masehi orang orang nias itu Percaya sama Patung dan Pohon pohon besar, mereka menaruh kepercayaan disitu. Tapi dengan berbagai macam pembawa berbagai agama ke Pulau Nias, sekarang Masyarakat Pulau Nias Taat dan bertaqwa kepada Tuhan yang Mahaesa. Pemikiran Masyrakat Nias bahwa Tuhan adalah sebagai pencipta alam semesta termasuk manusia, dan sumber segala sesuatu dalam kehidupan manusia.

Berawal dari pemikiran itu, masyarakat Pulau Nias, Percaya bahwa Tuhan itu ada. dan selalu memperhatikan makhluk ciptaannya di bumi. Agama yang ada di Pulau Nias sesuai dengan agama yang dianut di Negara Indonesia. Kepercayaan dan Keyakinan Masyarakat Nias untuk menganut agama, memiliki keagamaan yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat Nias. Agama yang ada di Pulau Nias Antara Lain :
- Agama Islam 
- Agama Kristen Protestan 
- Agama Kristen Katolik 
- Agama Hindu
- Agama Budha

Perbedaan agama dan kepercayaan masyarakat Pulau Nias, menjadikan warga masyarakat menjadi saling rukun antar sesama dan saling menghormati satu sama lain walaupun agama yang dianut berbeda-beda. Acara Keagamaan masyarakat Pulau Nias dilaksanakan sesuai dengan peraturan agamanya asing-masing .
Seperti yang pernah diadakan selama ini, Para Pemimpin Agama mengadakan suatu kegiatan keagamaan seperti KKR, dan pelayanan rohani, Pemahaman Alkitab (Bagi yang beragama Kristen Protestan dan Katolik) Pendidikan Anak Soleh (Bagi yang beragama Islam) dan Ritual di goa (Bagi yang beragama Hindu Budha).

Mata Pencaharian Orang Di Nias

1. Pertanian
Bidang pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat Nias, terutama yakni tanaman pangan. Pertanian merupakan penunjang bagi keberlangsungan kehidupan bagi masyarakat Nias. 
Pertanian di Nias juga Pengolahannya semakin bagus. Dan pertanian salah satu sumber ekonomi di Nias
 
2. Perkebunan
Tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Nias adalah tanaman perkebunan rakyat. Perkebunan yang andalan orang nias yaitu  karet, kelapa, kakao dan beberapa komoditi yang lain seperti kopi, cengkeh, pala dan nilam. Hasil tanaman perkebunan rakyat dari Kabupaten Nias pada umumnya hampir seluruhnya dijual atau di ekspor keluar daerah dalam bentuk bahan mentah, melalui para pedagang baik lokal maupun luar daerah. Dari Perkebunan juga orang Nias bisa memenuhi kebutuhan setiap hari

3. Kehutanan
Kawasan Hutan di Nias bisa dibilang tergolong masih sangat Luas yang terdiri dari beberapa hutan antara lain : hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi dan hutan konversi. Suhu di Nias juga sejuk beda dengan beberapa Kota yang ada di Indonesia
 
4. Peternakan
Peternakan juga termasuk mata pencaharian meskipun tidak semua orang Nias. Ternak yang paling dominan adalah ternak babi, kambing, sapi, kerbau, unggas berupa ayam dan itik.
 
5. Perikanan
Kebanyakan Perikanan manfaatkan bagi orang orang yang khususnya bermukim di daerah pesisir pantai Pulau Nias sebagai matapencaharian mereka, hasil produksi ikan di Nias antara lain terdiri dari produksi ikan laut, produksi ikan air tawar, ikan yang berasal dari sungai, ikan rawa, ikan kolam, dan ikan tambak.

6. Perindustrian
Di Nias terdapat beberapa unit perusahaan/usaha industri kecil. Dan masih tergolong Kurang, di Nias yang usaha industri yang berhasil adalah Perusaan Plastik (tali rafia dan kantong plastik).

Akses Ke Nias

Pada masa lampau akses untuk ke Nias sangat susah. Tetapi sengan seiring perkembangan di dunia Teknologi Otomotif jalan akses sangatlah mudah.  Akses ke Nias mulai berkembang akibat Pemekaran Otonomi Daerah yang dulunya cuman Satu Kabupaten saja, sekarang sudah menjadi  4 kabupaten dan 1 kota madya.

Udara

Jarak tempuh menuju Kepulauan Nias berkisar 45 menit dari Bandar Udara Internasional Kualanamu (Medan) - Bandar Udara Binaka (Nias) dengan harga tiket antara Rp 400.000 s/d Rp 700.000. itu beda beda di akibatkan dengan Hari hari besar misalnya : Hari Natal, dan Hari Raya

Darat

  • Dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Bukit Tinggi berkisar 2-3 jam dengan mengendarai Jasa Angkutan Laut. Diteruskan dengan Naik Bus jalur Provinsi menuju Kota Sibolga berkisar 3-4 hari lamanya. Kemudian dari Sibolga ke Nias mengendarai Jasa Angkutan Laut lagi berkisar 1 malam atau 12 jam lamanya.

Laut

  • Sesampainya di Pelabuhan Sibolga, perjalanan laut menuju Pelabuhan Gunungsitoli dapat memakan waktu 10 jam dengan menggunakan Kapal Penyeberangan dengan harga tiket sekitar Rp 80.000 s/d Rp 130.00. Kapal ini beroperasi setiap hari dengan jadwal keberangkatan Malam dan sampai di Gunungsitoli pagi hari.

Budaya budaya yang ada di Nias

TARI PERANG (FOLUAYA)

statik.tempo.co

Tari Perang ini juga digunakan waktu perang suku dan waktu masa penjajahan di Indonesia. Tari Perang atau Foluaya merupakan lambang kesatria para pemuda di desa – desa di Nias, untuk melindungi desa dari ancaman musuh, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan ronda atau siskamling. Pada saat ronda itu jika ada aba-aba bahwa desa telah diserang oleh musuh maka seluruh prajurit berhimpun untuk menyerang musuh. Hal ini sudah tidak dilakukan lagi karna sudah tidak ada lagi perang suku di Nias. Sekarang Tari Perang ini hanya dijumpai pada saat acara acara terntu. misalnya : pesta pernikanan, dan pergelaran budaya.


TARI BURUNG(TARI MOYO)

     tari_moyo_130      

Berbeda dengan Tari Perang, Tari Moyo atau disebut juga dengan tari Elang yang terus mengepakkan sayapnya dengan lembut tanpa mengenal lelah bagai Burung Elang yang lagi terbang, menaklukkan sesuatu yang bermakna bagi sesamanya dan dirinya sendiri. Tarian ini melambangkan keuletan dan semangat secara bersama dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Tari Moyo ini kadang dilaksanakan setelah atau sebelum acara atau perayaan – perayaan atas hari tertentu, bahkan untuk menyambut tamu di Nias sendiri. Dan Tari Moyo juga selalu diperkenalkan dengan anak anak muda, dengan maksud Tari Moyo selalu di lestarikan

Makanan Tradisional Khas Nias

Ini beberap macam makanan tradisional khas Nias :

GOWI NIFUFU 
Pada zaman dahulu,  Rata rata masyarakat Nias kalau makan pagi, siang dan malam, sebelum memakan nasi telebih dahulu memakan ubi, setelah merasa agak kenyang baru memakan nasi. Karena dulu bahan pokok seperti Nasi dan Roti kurang buat kebutuhan sehari hari. Kalo ada pun itu cuman bisa dibeli sama orang kelas menengah ke atas. Soalnya pada saat itu alat transportasi sangat jarang ke Nias. Beda sekarang dengan Nias yang semakin maju dan alat Transportasi semakin lancar, orang orang Nias kebutuhan tercukupi dengan Nasi dan berbagai macam makanan yang di Impor dari Luar Pulau Nias


1357614025136326493











LEHEDALÖ NIFANGE (DAUN TALAS YANG DIRENDANG) :
Ini makanan yang agak menantang untuk di makan sebernarnya. Bukan karena ada racun atau mengakibatkan penyakit. Tetapi kalau seseorang yang baru makan ini pasti merasa Tenggorokan terasa gatal tapi itu cuman terjadi kalau pertama kali makan saja


13576138711864456424

DODOL DURIAN  Dengan Nias yang Perkebunannya termasuk Luas, beberapa Petani juga memiliki beberapa Pohon Durian dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Pada musim buah durian di Nias yang pada masa lampau musimnya adalah pada bulan Juli dan Agustus. namun saat ini musim durian di Nias sudah tidak teratur lagi dan hampir bisa ditemukan sepanjang tahun di Nias.

TUO NIFARO (TUAK SULING)
Selain makanan, Nias juga memiliki minuman khas yakni TUO NIFARÖ (tuak suling) ini juga termasuk minuman yang disukai orang Nias. Selain rasanya yang Panas dan bisa juga buat kesehatan Tubuh.
Tapi kebanyakan orang Nias mengkonsumsi dalam jumlah banyak sehingga bisa membat orang bisa mabuk sama seperti minuman Alkohol lainnya kalo terlalu cara minumnya over atau kelebihan.

Pariwisata yang ada Di Pulau Nias

1. Hombo Batu


Hombo Batu atau dalam Bahasa Indonesia adalah "Lompat Batu" terletak di sebelah selatan Pulau Nias. Sekarang daerah itu dikenal Kabupaten Nias Selatan ibukotanya yaitu Teluk Dalam. Hombo Batu ini sebenarnya tidak terletak di ibukota Nias Selatan tetapi disuatu kampung yang namanya "Desa Bawomataluo" jarak dari Teluk Dalam ke Bawomataluo kurang lebih 3 km.

Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati batu setinggi lebih dari 2 meter ini, dan jika mereka berhasil maka  mereka akaan menjadi lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Sebagai ritual, fahombo dianggap sangat serius dalam adat Nias. Anak lelaki akan melompati batu tersebut untuk mendapat status kedewasaan mereka, dengan mengenakan busana pejuang Nias, menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab laki-laki dewasa.

Awalnya Hombo Batu (Lompat Batu) menghubungkan aktivitas fisik dengan praktik kesukuan umumnya ritual, seni, kebugaran fisik dan bela diri. Tapi dengan banyaknya Turis dari Luar dan dari Dalam Negeri, sekarang Hombo Batu termasuk Tempat Wisata yang terkenal selain di Provinvi di Bali

Dan Tentunya kita tidak lupa dengan Uang Kertas yang senilai Rp1000 ini. Uang ini masih berlaku sekitar tahun 90an tapi sekarang dengan berbgai macam uang yang di Produksi dari BI jadi uang Rp1000 yang ada Hombo Batu sepertinya tidak dipergunakan lagi.


2. Pantai Sorake
Pantai ini juga termasuk salah daya tarik Para Turis untuk menikmati keindahan Alam. Orang orang bilang ini pantai nomor 2 di Indonesia setelah Bali. Alhasil, Pantai ini sampai sekarang masih digemari Turis Luar Negeri buat Surfing
3. Pulau Asu
Dengan namanya yang aneh, tapi sejarah juga belum bisa menjelaskan kenapa pulau itu dinamakan Pulau Asu. Pulau ini tergolong kecil bahkan jarang orang kesana kecuali para nelayan, Pulau ini terletak di bagian barat Pulau Nias. Meski tergolong jarang dikenal orang tapi Pulau ini sering di kunjungi Turis dari Luar Negeri untuk Surfing. Keindahan pantainya di kalah dengan Pantai Sorake dan juga ombaknya yang amat besar.



Asal Usul Pulau Nias Secara Singkat

Asal usul Suku Nias adalah orang orang atau masyarakat yang hidup di Pulau Nias. Orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah). Sampai sekarang asal usul Nias masih menyimpan Misteri yang sebenarnya dengan banyak tanggapan dari Tokoh tokoh dan para peneliti Ilmiah memberikan suatu artikel tentang asal usul Pulau Nias.

Beberapa peniliti sejarah mengungkapkan kalau asal usul Orang Nias itu adalah berasal dari keturunan Negara VIETNAM itu terjadi waktu Perang Dunia I. ada seorang wanita dari kerajaan Vietnam dilarikan ke suatu pulau yang sekarang dikenal Pulau Nias. Memang bisa aja itu masuk akal kalau di lihat dari bentuk muka atau gaya rambut orang Nias kebanyakan mirip dengan orang orang Vietnam. 

Salah satu mitos juga mengungkapkan asal usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut di atas mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias

Tapi itu semua pendapat atau sumber yang di dapat dari berapa Tokoh dan para peneliti sejarah. makanya sampai sekarang asal usul Orang Nias masih belum di pastikan sumber yang tepatnya dari mana.



Sistem Perkawinan yang ada di Nias




Perkawinan Di Pulau Nias, adatnya sangat di junjung tinggi sekali. misalnya, kalau ada pesta pernikahan. Di Nias nilai buat pesta pernikahan itu sangat mahal sehingga beda sama di daerah lain.

Umumnya, orang dari luar Nias yang pernah ke Pulau Nias selalu memiliki kesan: mahar, jujuran (böwö, gogoila) perkawinan Nias mahal! Oleh karena itu, ketika mereka mau menikah dengan gadis Nias ada semacam ketakutan, keengganan, keragu-raguan. Dan, tentu hal ini adalah kesan buruk! Ada apa dengan sistem adat perkawinan Nias?

Karena di dalam adat Nias Nilai-nilai adat itu harga mati atau tidak boleh di lewati begitu saja, itu sebabnya Acara pernikahan di nias sangat butuh persiapan matang. untuk memenuhi segala persyaratan nanti pada acara pesta nikah nantinya.

Tentu nilai mahar atau jujuran yang sangat mahal menyebakan dampak negatif bagi pasangan yang baru nikah. Gara gara dengan jujuran yang sangat mahal pasti mereka berusaha untuk melunasi itu semua sebelum mereka merencanakan yang lain.
Tetapi pada zaman yang semakin modern ini, Jujuran atau mahar yang sejak lama di berlakukan udah mulai ada perubahan meski perubahan itu gak terlalu kelihatan di masyarakat umum. tapi ada beberapa pesta nikah melakukan acara pesta nikah dengan cukup biaya buat pesta pada hari itu saja.

Kita berharap semoga depan dengan zaman yang semakin maju, bukan kita lupakan begitu saja dengan Adat Kakek kita yang memberlakukan mahar atau jujuran yang sangat tinggi, tapi bagaimana kita agar jujuran jangan membuat keluarga pasangan yang baru nikah beberapa bulan cuman fokus bayar utang yang sudah dipakai pada acara nikah. Mereka juga pasti memikirkan bagaimana kebutuhan mereka dan apa rencana mereka ke depan. Bukan cuman fokus memikirkan jujuran sehingga mereka rela pinjam uang buat memenuhi segala macam tersebut