Kamis, 10 Maret 2016


Gunung Merapi meletus

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas pada hari Selasa, tanggal 26 Oktober 2010 sekitar pukul 17.00 WIB. Aktivitas gunung Merapi sudah dimulai sejak bulan September 2010. Awan panas yang dikeluarkan Gunung Merapi mengakibatkan kurang lebih 15 orang meninggal dunia. Berikut ini adalah kronologi meletusnya Gunung Merapi
Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara

Rabu, 09 Maret 2016


 Gerhana matahari 9 Maret 2016




Pada 9 Maret 2016, sebagian besar Pasifik, meliputi Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan benua Australia menyaksikan gerhana matahari. Di sebelah timur Samudera Pasifik, gerhana matahari total akan terjadi selama lebih dari 4 menit.

Sebagian besar India dan Nepal mengalami gerhana matahari parsial. Sementara itu, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini menyaksikan lebih dari 50% gerhana sebagian. Sedangkan Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand akan melihat sekitar 50% gerhana matahari sebagian. Sementara Australia, China, Jepang dan Alaska akan mendapatkan kurang dari 50% gerhana sebagian.

Selasa, 20 Oktober 2015

Batu Megalitik Di Nias




Asal Mula Batu Megalitik di nias merupakan peninggalan budaya zaman batu. batu batu itu kebanyakan di Kecamatan Lahusa dan Kecamatan Gomo, tetapi di daerah lain di Nias ada beberapa Batu Megalitik
Batu Megalitik itu dulu di anut sebagai kepercayaan orang Nias sebelum terjadi pertobatan dimana sekarang semua orang Nias mempercayai Tuhan yang Maha Esa.

Pada kegiatan pemujaan mereka mempersembahkan berbagai be’elo (persembahan) kepada Dewa Lowalangi yang direfleksikan melalui sebuah patung dengan harapan agar mereka hidup dengan tentram dan sejahtera serta mendapat perlindungan dari malapetaka dan bencana. Kegiatan pemujaan pada arwah nenek moyang merupakan suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat Nias Selatan. Ke giatan tersebut dilaksanakan sebagai tanda pengejawantahan sekaligus penghormatan terhadap orangtua mereka yang telah meninggal dunia, serta juga kegiatan pemujaan kepada dewa agar mereka mendapat perlindungan serta terhindar dari segala malapetaka, bencana, wabah penyakit, kutukan bahkan kematian. Kegiatan pemujaan dapat juga mengandung makna sebagai alat control sosial bagi masyarakat Nias, khususnya Nias Selatan.

Peninggalan yang menyerupai bangunan monumental hasil kebudayaan Megalitik tersebut memiliki arti simbol tersendiri yang erat kaitannya dengan usaha para pemimpin dan ketua adat setempat dalam menjada harkat dan martabat kaumnnya. Menurut kepercayaan mereka, bahwa arwah nenek moyang mereka yang telah meninggal dunia masih tetap hidup meskipun di dunia yang berbeda yakni di dunia arwah. Arwah nenek moyang dipercaya masih mengawasi bahkan memberi petunjuk ataupun teguran pada keturunannya. Oleh karena itu pula mereka juga meyakini bahwa unsur-unsur kehidupan mereka sehari-hari masih tetap dipengaruhi oleh arwah nenek moyang mereka tersebut. Mereka juga bahkan menganggap bahwa kesehatan, keamananan, kesejahteraan, kesuburan dan lain-lain sangat ditentukan oleh bagaimana mereka memperlakukan ataupun menghormati arwah nenek moyang mereka. Apabila mereka memperlakukan arwah nenek moyang dengan baik, seperti dengan mengadakan rutinitas pemujaan, maka mereka akan memperoleh perlindungan seperti yang mereka harapkan. Perlakuan baik terhadap arwah nenek moyang tidak semata-mata melalui kegiatan pemujaan ataupun persembahan. Menjalankan unsurunsur kehidupan dalam garis nilai-nilai yang telah dilaksanakan sejak masa arwah nenek moyang tersebut hidup, juga merupakan wujud penghormatan.

Sistem Kekerabatan Masyarakat Nias

Suku Nias mengikuti hubungan kekerabatan melalui anak laki laki, anak laki laki maupun perempuan mengikuti garis keturunan ayahnya dan marganya juga pasti mengikuti ayahnya. Marga dalam bahasa nias yaitu "Marga". Marga dapat kita samakan dengan marga bagi suku Batak. Fungsi mado adalah untuk mengurus pembatasan jodoh dalam perkawinan. Dengan Tujuan mencegah perkawinan sedarah.

Kelompok kekerabatan orang Nias terkecil adalah sangambatö yaitu keluarga batih, tetapi kelompok yang penting adalah sangambatö sebua, yakni keluarga besar virilokal yang terdiri dari keluarga batih senior ditambah lagi dengan keluarga batih putra-putranya yang tinggal serumah, sehingga berupa sebuah rumah tangga  dan satu kesatuan ekonomis. Gabungan–gabungan dari sangambatö sebua dari satu leluhur disebut Mado (Marga).

Saudara sepupu tingkat kedua disebut Huwa dan saudara-saudara tingkat seterusnya disebut banua. Dari kelompok kekerabatan banua yang menerima hak dalam upacara-upacara adat ialah Salawa dan stafnya. Selain dari kelompok kekerabatan diatas, masih ada satu kelompok kekerabatan dari pihak suami yaitu kelompok-kelompok saudara perempuan yang sudah kawin beserta keluarga mereka masing-masing, yang disebut fadono atau ono alawe, termasuk keluarga yang mengawini anaknya perempuan.

Fungsi dari fadono berbeda dengan Iwa, Huwa dan Banua. Kelompok kekerabatan ini merupakan pekerja dalam upacara yang dilaksanakan olehsangambatö tadi. Itulah sebabnya dalam pembagian urakha yang menjadi bagian mereka adalah tangan/kedua kaki sebelah muka sebagai lambang kecekatan.

Keluarga dari pihak istri merupakan suatu kelompok kekerabatan yang disebut uwu. Jadi dari merekalah sumber hidup anak-anak sangambatö itu, hal inilah yang menjadikan derajat uwu lebih tinggi kedudukannya dari semua kelompok kekerabatan tadi dan selalu mendapat penghormatan yang tertinggi dari ngambatö tersebut. Selain itu keluarga yang memberi istri bagi anak laki-laki sangambatö merupakan satu kekerabatan yang disebut sitenga bö’ö. Kelompok ini diundang apabila sangambatö mengawinkan anaknya, mengaadakan pesta kematian atau pesta adat lainnya.

Sopan santun kekerabatan orang Nias sangat di junjung tinggi sekali, misalnya Penghormatan  diantara anggota kerabat, orang lain atau tamu  haruslah memberi salam yakni ya’ahowu disusul dengan penyuguhan afo disusul dengan menyediakan minuman dan makanan. Kata ya’ahowu di pergunakan saat bertemu dengan siapa saja yang berasal dari Nias.

Kepercayaan yang dianut oleh Suku Nias

Zaman dulu, sebelum masehi orang orang nias itu Percaya sama Patung dan Pohon pohon besar, mereka menaruh kepercayaan disitu. Tapi dengan berbagai macam pembawa berbagai agama ke Pulau Nias, sekarang Masyarakat Pulau Nias Taat dan bertaqwa kepada Tuhan yang Mahaesa. Pemikiran Masyrakat Nias bahwa Tuhan adalah sebagai pencipta alam semesta termasuk manusia, dan sumber segala sesuatu dalam kehidupan manusia.

Berawal dari pemikiran itu, masyarakat Pulau Nias, Percaya bahwa Tuhan itu ada. dan selalu memperhatikan makhluk ciptaannya di bumi. Agama yang ada di Pulau Nias sesuai dengan agama yang dianut di Negara Indonesia. Kepercayaan dan Keyakinan Masyarakat Nias untuk menganut agama, memiliki keagamaan yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat Nias. Agama yang ada di Pulau Nias Antara Lain :
- Agama Islam 
- Agama Kristen Protestan 
- Agama Kristen Katolik 
- Agama Hindu
- Agama Budha

Perbedaan agama dan kepercayaan masyarakat Pulau Nias, menjadikan warga masyarakat menjadi saling rukun antar sesama dan saling menghormati satu sama lain walaupun agama yang dianut berbeda-beda. Acara Keagamaan masyarakat Pulau Nias dilaksanakan sesuai dengan peraturan agamanya asing-masing .
Seperti yang pernah diadakan selama ini, Para Pemimpin Agama mengadakan suatu kegiatan keagamaan seperti KKR, dan pelayanan rohani, Pemahaman Alkitab (Bagi yang beragama Kristen Protestan dan Katolik) Pendidikan Anak Soleh (Bagi yang beragama Islam) dan Ritual di goa (Bagi yang beragama Hindu Budha).

Mata Pencaharian Orang Di Nias

1. Pertanian
Bidang pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat Nias, terutama yakni tanaman pangan. Pertanian merupakan penunjang bagi keberlangsungan kehidupan bagi masyarakat Nias. 
Pertanian di Nias juga Pengolahannya semakin bagus. Dan pertanian salah satu sumber ekonomi di Nias
 
2. Perkebunan
Tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Nias adalah tanaman perkebunan rakyat. Perkebunan yang andalan orang nias yaitu  karet, kelapa, kakao dan beberapa komoditi yang lain seperti kopi, cengkeh, pala dan nilam. Hasil tanaman perkebunan rakyat dari Kabupaten Nias pada umumnya hampir seluruhnya dijual atau di ekspor keluar daerah dalam bentuk bahan mentah, melalui para pedagang baik lokal maupun luar daerah. Dari Perkebunan juga orang Nias bisa memenuhi kebutuhan setiap hari

3. Kehutanan
Kawasan Hutan di Nias bisa dibilang tergolong masih sangat Luas yang terdiri dari beberapa hutan antara lain : hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi dan hutan konversi. Suhu di Nias juga sejuk beda dengan beberapa Kota yang ada di Indonesia
 
4. Peternakan
Peternakan juga termasuk mata pencaharian meskipun tidak semua orang Nias. Ternak yang paling dominan adalah ternak babi, kambing, sapi, kerbau, unggas berupa ayam dan itik.
 
5. Perikanan
Kebanyakan Perikanan manfaatkan bagi orang orang yang khususnya bermukim di daerah pesisir pantai Pulau Nias sebagai matapencaharian mereka, hasil produksi ikan di Nias antara lain terdiri dari produksi ikan laut, produksi ikan air tawar, ikan yang berasal dari sungai, ikan rawa, ikan kolam, dan ikan tambak.

6. Perindustrian
Di Nias terdapat beberapa unit perusahaan/usaha industri kecil. Dan masih tergolong Kurang, di Nias yang usaha industri yang berhasil adalah Perusaan Plastik (tali rafia dan kantong plastik).

Akses Ke Nias

Pada masa lampau akses untuk ke Nias sangat susah. Tetapi sengan seiring perkembangan di dunia Teknologi Otomotif jalan akses sangatlah mudah.  Akses ke Nias mulai berkembang akibat Pemekaran Otonomi Daerah yang dulunya cuman Satu Kabupaten saja, sekarang sudah menjadi  4 kabupaten dan 1 kota madya.

Udara

Jarak tempuh menuju Kepulauan Nias berkisar 45 menit dari Bandar Udara Internasional Kualanamu (Medan) - Bandar Udara Binaka (Nias) dengan harga tiket antara Rp 400.000 s/d Rp 700.000. itu beda beda di akibatkan dengan Hari hari besar misalnya : Hari Natal, dan Hari Raya

Darat

  • Dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Bukit Tinggi berkisar 2-3 jam dengan mengendarai Jasa Angkutan Laut. Diteruskan dengan Naik Bus jalur Provinsi menuju Kota Sibolga berkisar 3-4 hari lamanya. Kemudian dari Sibolga ke Nias mengendarai Jasa Angkutan Laut lagi berkisar 1 malam atau 12 jam lamanya.

Laut

  • Sesampainya di Pelabuhan Sibolga, perjalanan laut menuju Pelabuhan Gunungsitoli dapat memakan waktu 10 jam dengan menggunakan Kapal Penyeberangan dengan harga tiket sekitar Rp 80.000 s/d Rp 130.00. Kapal ini beroperasi setiap hari dengan jadwal keberangkatan Malam dan sampai di Gunungsitoli pagi hari.