Gunung Merapi meletus
Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari
Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara
dentuman
Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api
bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
Setelah Gunung Merapi mengeluarkan
awan panas, warga yang mengungsi dari rumahnya mencapai 200.000 orang. Mereka membutuhkan
kurang lebih 25-30 ton beras setiap harinya. Selain pangan mereka juga
membutukan pakaian untuk ganti dan selimut agar ketika malam hari mereka tidak
kedinginan di pengungsian. Mereka juga membutuhkan kamar mandi untuk mandi dan mencuci.
Tetapi setelah Gunung Merapi
meletus, membawa dampak positif dan negative. Dampak positif dari meletusnya Gunung
Merapi ini adalah :
- - Sisa aktivitas gunung berapi, menghasilkan bahan
tambang yang berguna untuk bahan tambang seperti belerang, batu-batuan, dll.
- - Dapat membuat tanah di sekitar Gunung Merapi
menjadi subur sehingga dapat digunakan untuk pertanian.
- - Dapat dijadikan untuk tempat wisata bagi
wisatawan dalam negeri, maupun wisatawan luar negeri.
- - Hasil erupsi Gunung Merapi dapat dijadikan mata
pencaharian seperti penambangan pasir dari endapan lava yang telah dingin.
Dampak negative dari meletusnya
Gunung Merapi adalah :
- - Tanaman di sekitar permukiman warga banyak yang
layu dan mati akibat debu vulkanik.
- - Banyak hewan ternak yang mati karena terkena
awan panas dan debu vulkanik.
- - Menyebabkan kebakaran hutan.
- - Menimbulkan korban jiwa dan hilangnya harta
benda.
- - Merusak permukiman warga.
http://artikelberitaa.blogspot.co.id/2012/10/gunung-merapi-meletus.html
http://artikelberitaa.blogspot.co.id/2012/10/gunung-merapi-meletus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar